Subsidi Motor Listrik Lanjut, Dorong Transisi Energi Bersih di Indonesia

Pemerintah Indonesia resmi melanjutkan program subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta untuk tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, mengurangi emisi karbon, serta mendukung industri manufaktur lokal.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, subsidi ini akan tetap berlaku dengan skema serupa seperti tahun sebelumnya, yaitu potongan harga langsung sebesar Rp 7 juta untuk setiap pembelian motor listrik baru yang memenuhi syarat.

Subsidi ini diberikan sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam mencapai target net-zero emission dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan mengatasi penumpukan stok motor listrik di dealer akibat ketidakpastian kebijakan di awal 2025. Pemerintah sendiri menargetkan 13 juta unit motor listrik pada tahun 2030 sebagai bagian dari transisi menuju kendaraan ramah lingkungan.

Menurut Budi Setiyadi, Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI), subsidi ini sangat membantu mengurangi kesenjangan harga antara motor listrik dan motor bensin, sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat.

Seiring dengan kebijakan subsidi, jumlah pengguna motor listrik di Indonesia terus meningkat.  Pada Tahun 2024, populasi motor listrik mencapai 160.578 unit. Saat ini pada 2025, populasi motor listrik meningkat menjadi 200.000 unit.

Meskipun pertumbuhan cukup signifikan, penjualan motor listrik mengalami sedikit perlambatan karena masyarakat masih mempertimbangkan aspek teknologi, baterai, dan infrastruktur pengisian daya.

Subsidi motor listrik Rp 7 juta menjadi langkah strategis pemerintah dalam mempercepat transisi energi bersih dan meningkatkan adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan dukungan regulasi yang jelas dan peningkatan infrastruktur, diharapkan motor listrik semakin diminati oleh masyarakat luas.